Jakarta: Magnet For Job Seekers



source


Jakarta is the capital of the Republic of Indonesia, there is where the seat of government running. There are all government buildings in Jakarta. Not only government buildings but also building which decorate skyline of Jakarta. Jakarta also become a destination job seekers from all over Indonesia. They are certificate from elementary school to college, in fact some people are desperate come to Jakarta looking for  job without a certificate and appropriate expertise.

And finally they became homeless. Sacha Stevenson in his video called How to Act Indonesian part 13, said: " Indonesia people come to Jakarta, to find a job and they hope someday when the money collected they want to open their own business in their villages". It is true what Sasha said, but I think there are have other reasons that make the job seekers come to Jakarta. That is because, a great income, high prestige and following exist trend.

In Jakarta offers a very large income. Naturally, job seekers visited Jakarta in Indonesia massively, because Jakarta was the UMP (Minimum Wages Province.red) greatest in Indonesia. So, they are tempted by the income that is looming in sight. Without thinking, how they are failed, how after them are works. Because despite its Jakarta UMP definitely follow with the cost of living in that great anyway, because it's usually the size of the UMP calculate the cost of living.

Some people have very high prestige, to the place where they’re works. Jakarta possessed a very high prestige value, why? Because people will be proud when they asked "where are you working?" And they replied "Jakarta", although it is not clear what type of job. It is unfortunate when people are looking for work but only seeking public recognition when he was working in a prestigious place. Prestige began entrenched in Indonesia.

Probably, looking for a job in Jakarta is a trend among the public especially job seekers. There are simply just part of some people are know that work in Jakarta is a trend that is happening in society. With all the advancement and luxury that the city can offer, making the job seekers to quickly make Jakarta as the main objective to find a job.

source

Job seekers looking at Jakarta as the main objective to find a job, it's as if the state already entrenched in the community. Indonesia is not only Jakarta. I think the big cities such as Bandung, Surabaya, Jogjakarta, and others, also have the same potential. It's just that the Indonesian people already assume that Jakarta was the place they most want. Work was not just looking for a great income, high prestige and try bandwagon trend. Work according to ability, and anywhere.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Hal Sederhana Yang Menuntut Ketidaksederhanaan

Image
Dalam beberapa hari saja saya sering mendengar potongan-potongan quote atau dalam istilah orang-orang di sekitar saya tinggal, itu dinamakan kata-kata bijak. Entah sebijak apa kata-kata tersebut dan apakah mereka telah salah mengalamatkan sebuah kategori yang harusnya bukan pada kata-katanya tapi kepada siapa yang mengeluarkan dan mengelaborasi kata-kata tersebut. Agaknya memang salah. Mungkin memang harus diuabah atau semacamnya. Terserah saja saya hanya menyumbang pemahaman akan sebuah prase yang sepertinya telah salah alamat. Mungkin. Mungkin kita juga bisa mengambil alternatif berpikir lain. Kalau kata-kata bijak itu adalah memang milik kata-kata itu sendiri, artinya siapa pun yang mengatkannya mereka hanya sebagai media yang mengharuskan kata-kata itu keluar dan menjadi konsumsi banyak orang.  Bahkan bisa menjadi sebuah 'nasehat' bagi sebagian orang yang sedang kebingungan dalam menghadapi hidup, atau bagi orang yang sedang mencari kebenaran atas apa pun
Read more

Mbah Adam dan Kedewasaan

Image
​Hidup itu harus pintar ngegas dan ngerem. Begitu kata mbah Nun. Kata-kata itu pula dijadikan sebuah judul buku oleh beliau. Insallah ada duit saya beli mbah. Hehe Seperti makna dan hakikat kisah Adam. Kita bisa belajar tentang ngegas dan ngerem. Dikisahkan mbah Adam waktu itu diberikan kebebasan oleh Tuhan untuk melakukan apa saja di taman tempat ia tinggal, tapi Tuhan melarang mbah Adam dan pasangannya mendekati satu pohon dan memakan buahnya. 
Read more

Bibit dan Sumber Mata Air

Image
Mereka sekumpulan remaja digerakan oleh rasa ingin berkumpul atas nama Junjungan mereka Sang Kekasih – Diperjalankannya menuju tempat terindah yang menjadi Imam seluruh hamba-hambaNya yang mulia – bersaudara atas nama Sang Maha Tunggal. Pertemanan dan persaudaraan yang jarang dilihat di daerah mereka tinggal. Tak pernah bermaksud menyaingi dan menandingi pemuda dan remaja-remaja yang terseret derasnya arus zaman, tidak malah menjelek-jelekan mereka, bahkan menyalah-nyalahkannya. Tidak membuat kutub yang berlawanan. Mereka malah kadang mengajak siapa pun untuk berkolaborasi. Disadari atau tidak mereka sedang ngawiji , dadi siji , sama sejajar, memandang sama siapa pun diantara mereka, setara. Mereka satu. Mereka hanya membuat sebuah persaudaraan, membuat sebuah tempat baru bagi remaja-remaja yang digerakan hatinya untuk merasakan hal-hal religius dan mulai tertarik ke dalam dunia spiritual yang lebih dalam. Tempat bagi mereka, remaja-remaja yang kering jiwanya.
Read more