Menepilah
Malam itu aku bersama dengan sahabat-sahabatku di kampung berbincang-bincang ringan. Temanya tidak begitu spesifik bahkan terkesan random. Memang biasanya seperti itulah obrolan kami setiap bertemu. Tapi yang paling membuat endorphin kami naik sangat tajam adalah – sehingga menghasilkan ledakan tawa yang luar biasa – ketika kami membicarakan masa-masa SMP dan SMA, karena di masa itulah banyak peristiwa dan ‘ketidakwarasan’ perliaku kami. Semakin larut malam ada beberapa teman yang pamit pulang ke rumah, untuk istirahat. Kami tak pernah mengharuskan semua yang ada disitu untuk tetap melek sampai larut malam. Karena semakin dewasa semakin banyak pula kesibukan, ada memang yang tidak sibuk-sibuk amat tapi karena kemampuan begadangnya kurang diolah jadilah dia tidak biasa seperti kami-kami yang tidak sibuk ini. Semakin malam, semakin sunyi. Udara dingin menekan dada, angin mengurangi kecepatannya karena kasihan terhadap kami manusia yang lemah ini, jika dia terus menaikan ke...