Aku tak mampu menjadi dia, dan menjadi seperti mereka. Begitu juga mereka tak akan mampu menjadi aku. Karena kita berbeda satu sama lain. Walaupun hakikatnya sama dan satu. Jadi untuk apa aku harus menjadi dia dan menjadi mereka seperti mereka yang pasti menolak menjadi sepertiku. Maka aku adalah aku. Dan aku bukan siapa-siapa. Begitu juga seharusnya mereka. Di hadapan Dia yang Tunggal kita sirna, tak berbekas. Catat itu! Itu yang aku temukan di dalam pembelajaran tanpa institusi dan parameter ukuran angka dengan jarak yang masih terlampau jauh. Panjang jalan yang telah aku lalui, sekarang pun baru aku seperempat jalan dari miliaran kilometer. Semakin jauh kita melangkah. Banyak yang akan kita temukan dan berakhir dengan kemanunggalan. Aku percaya pada prinsip itu. Terutama dalam langkah mencari diri yang sejati.
Blog ini lumayan lama tapi sudah lama juga tidak pernah saya isi. Ngomong-ngomong soal isi, saya ingat dulu waktu seorang teman bertanya ‘nanti blognya di isi apa’ ketika dia ingin memulai ngeblog. Kemudian saya jawab kalau blog dia harus diisi dengan tulisan. Untuk itu saran saya pada dia untuk banyak-banyak menulis sebelum dia bikin blog. Karena membuat blog atau website itu sangat mudah dan gampang tinggal kita memikirkan apa yang menjadi konten di dalam blog atau website tersebut. Kini sepertinya nasehat atau saran saya itu memang benar adanya. Karena saya mengalaminya sendiri sekarang. Ketika membuat blog malah bingung mau di isi apa. “Ya di isi tulisan Pik” saya jawab sendiri di dalam hati. Membuatnya mudah mengisinya yang susah. Susah bila kita malas. Seperti saya ini. Hehe Alasan saya menulis lagi di sini adalah untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat dan juga sebagai terapi. Itu alasan utamanya dan alasan lainnya nanti menyusul mungkin saya akan monetise blog...
source ‘Education is the most powerful weapon which you can use to change the world’. Pendidikan adalah sejata yang paling kuat dan ampuh ketika kau gunakan untuk mengubah dunia. –Nelson Mandela Pendidikan yang baik akan memperbaiki keadaan seseorang. Pendidikan juga akan membawa sebuah bangsa ke arah yang lebih baik. Pendidikan harus dijadikan sebuah pondasi dasar untuk membangun bangsa dalam segala bidang. Kemajuan suatu bangsa tak lepas dari peran pendidikan. Masih melekat di ingatan kita ketika jepang kalah oleh pasukan sekutu Amerika pada perang dunia ke dua. Kota Hiroshima dan Nagasaki hancur terkena bom atom, kedua kota itu luluh lantak. Kemudian kaisar Hirohito memerintahkan para mentrinya untuk mengumpulkan guru-guru yang terisisa. Dan jepang pun memulai pembangunannya dengan menggunakan visi pendidikan. Oleh karena itu pendidikan harus menjadi konsen pemerintah dalam membangun bangsa.
Comments
Post a Comment