Hal Sederhana Yang Menuntut Ketidaksederhanaan
Dalam beberapa hari
saja saya sering mendengar potongan-potongan quote atau dalam istilah
orang-orang di sekitar saya tinggal, itu dinamakan kata-kata bijak. Entah
sebijak apa kata-kata tersebut dan apakah mereka telah salah mengalamatkan
sebuah kategori yang harusnya bukan pada kata-katanya tapi kepada siapa yang
mengeluarkan dan mengelaborasi kata-kata tersebut.
Agaknya memang salah.
Mungkin memang harus diuabah atau semacamnya. Terserah saja saya hanya menyumbang
pemahaman akan sebuah prase yang sepertinya telah salah alamat. Mungkin.
Mungkin kita juga bisa
mengambil alternatif berpikir lain. Kalau kata-kata bijak itu adalah memang
milik kata-kata itu sendiri, artinya siapa pun yang mengatkannya mereka hanya
sebagai media yang mengharuskan kata-kata itu keluar dan menjadi konsumsi
banyak orang.
Bahkan bisa menjadi sebuah 'nasehat' bagi sebagian orang yang
sedang kebingungan dalam menghadapi hidup, atau bagi orang yang sedang mencari
kebenaran atas apa pun tindakan yang dia lakukan (entah itu salah atau benar)
atau juga menjadi obat bagi orang-orang yang sedang goncang jiwanya.
Dari dua pandangan
tadi (yang saya pikir sendiri) bisa saya simpulkan masing-masing memiliki
manfaat dan keunikan dari segi pemaknaan kata dan hakikat prase 'kata-kata
bijak' tersebut. Kita bisa mengambil hal-hal sederhana yang bersliweran di
hadapan seluruh indra kita, hanya saja rupanya ada banyak yang seharusnya kita
pelajari dan kita jadikan bahan untuk (berlatih) berpikir. Menggunakan potensi
nalar, pikiran dan kapasitas otak kita.
Jika bicara masalah
manfaat bisa ditemukan setelah kita tahu bahwa kita harus sering berlatih
berpikir dan menyeimbangkan apa saja yang masuk lewat indra-indra perantara
stimulus. Untuk kita jadikan sebuah gagasan penting bagi langkah hidup yang
kita jalani. Jika kata-kata barusan terlalu klise, agaknya saya banyak menelan
pilihan kata-kata formal dan agak bijaksana maka keluarlah aforisme klise.
Saya hanya ingin
memaparkan hal sederhana yang menuntut kita untuk lebih banyak menggali hal
tersebut dan memang jika ingin tahu apa isi di dalamnya maka tidak ada
kesederhanaan. Seperti warung makan sederhana yang sering saya temui di pinggir
jalan kota-kota besar yang ternyata mereka tidak menawarkan kesederhanaan baik
dari segi bangunan, luas lahan, menu dan harga.
Sungguh kita telah
terkelabui hal sederhana.
Comments
Post a Comment