Social Norm Knowledge Di Film The persuit of happyness
Dalam kehidupan
bermasyarakat selalu terdapat aturan, kaidah, atau norma, baik yang berupa
suatu keharusan, anjuran atau larangan. Norma menjadi panduan tatanan, dan
pengendali tingkah laku warga. Norma juga menjadi kriteria bagi masyarakat
untuk mendukung atau menolak prilaku seseorang yang biasa kita kenal dengan
istilah norma sosial. Norma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi
patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu.
Di dalam film
Persuit Of Happynes ada beberapa norma sosial yang menurut saya sudah jarang
ditemukan di sekitar kita. Karena, semakin berjalannya waktu, dari tahun ke
tahun norma sosial yang berlaku sudah mulai terkikis perkembangan zaman. Contoh
kecil saja seperti menanyakan kabar. Menanyakan
kabar kepada orang yang tidak kita kenal sekarang sudah merupakan hal yang aneh
khususnya di Indonesia. Kenapa? Mari kita simak alasannya.
Disangka akan melakukan tindak kejahatan.
Maraknya aksi pencopetan, penodongan yang tersiar di media cetak maupun media
elektronik seakan menjadi hal yang meresahkan. Karena tindak kejahatan terjadi
dimana saja. Termasuk di awali dengan menanyakan kabar kemudian korban di
todong menggunakan benda tajam, supaya menyerahkan barang bawaannya.
Takut dihipnotis. Ketakutan
terjadi ketika bertegur sapa dengan orang yang tidak dikenal. Banyaknya kasus
orang-orang terkena hipnotis yang membuat kita semakin waspada terhadap orang
tidak kita kenal yang tiba-tiba menanyakan kabar, dan lain sebagainya. Karena
kebanyakn orang yang terkena hipnotis, secara tidak sadar waktu mereka
mengobrol dengan orang asing, disaat itulah dia terkena hipnotis.
Takut dikira sok kenal. ‘Sok kenal’
kenal adalah istilah untuk orang asing yang tiba-tiba menanyakan sesuatu yang
membuat kita merasa risih atau merasa terganggu. Memang kadang seseorang
yang tidak kita kenal tiba-tiba
menanyakan kabar terlihat aneh, karena pada dasarnya kita tidak kenal dengan
orang tersebut.
Mungkin karena sebagian masyarakat sudah terdoktrin
kalau orang asing akan melakukan tindak kejahatan, menghipnotis, ketika
menanyakan kabar dan ketakutan akan pertanyaannya tidak di jawab, karena dikira
sok kenal. Menurut saya kita terlalu takut atau bahasa 'anak gaul' zaman sekarang itu parno terhadap hal-hal yang ditakuti,
sehingga menjadikan kita berfikir hal tersebut akan terjadi, padahal itu hanya
ketakutan kita sajah. Untuk mengantisipasinya jangan sampai ikiran kita kosong.
-Tofik Dwi Pandu
Comments
Post a Comment